Pompa hidrolik dirancang untuk memindahkan fluida dengan menciptakan aliran. Fungsi utamanya adalah mengalirkan volume cairan tertentu per satuan waktu (laju aliran). Namun, pompa itu sendiri tidak menciptakan tekanan secara langsung—tekanan muncul dari hambatan aliran dalam sistem (misalnya, aktuator, katup, atau lubang).
Aliran bisa turun jika pompa tidak dapat mempertahankan outputnya melawan tekanan balik yang lebih tinggi.
Cairan dipaksa kembali melalui celah internal.
Aliran keluaran efektif berkurang, meskipun kecepatan pompa konstan.
Hal ini sering digambarkan sebagai hilangnya efisiensi volumetrik.
Tenaga hidrolik ditentukan oleh:
3. Pertimbangan Kekuatan
Untuk daya masukan yang tetap (misalnya dari motor atau mesin listrik), jika tekanan meningkat, aliran harus berkurang untuk menjaga daya tetap dalam batasnya. Banyak sistem dilengkapi pompa dengan kompensasi tekanan yang secara otomatis mengurangi aliran ketika tekanan yang ditetapkan tercapai untuk melindungi komponen dan mengelola penggunaan energi.
Ketika resistansi sistem meningkat (misalnya, silinder terkena beban berat atau katup menutup sebagian):
Tekanan meningkat karena pembatasan.
Aliran bisa turun jika pompa tidak dapat mempertahankan outputnya melawan tekanan balik yang lebih tinggi.
Pada pompa dengan kompensasi tekanan, pengurangan aliran dilakukan secara sengaja dan terkendali.